Siapa bilang pria tidak mungkin terkena kanker payudara? Buktinya baru-baru ini ada tiga orang pria yang dilaporkan terkena kanker payudara. Bagi pria yang tidak ingin mengalami kanker payudara, resepnya justru bukan rasa pahit, tapi kenikmatan. Yakni orgasme saaat berhubungan seks setiap bulannya. Karena itu, raihlah puncak kenikmatan saat berhubungan seks. Bukan hanya kenikmatan yang diperoleh, tapi juga bisa mencegah terjadinya kanker payudara. Potensi kanker payudara bagi kaum pria tetap ada meski jarang jika dibandingkan wanita. Untuk menghindarinya pria dianjurkan untuk setiap berhubungan seks di upayakan hingga orgasme alias punyak asmara. Pria yang jarang-jarang orgasme, potensi kena kanker payudara lebih besar.
Dokter Awang Joenani di samarinda mengatakan, hasil penelitian menunjukkkan kanker payudara tidak hanya menyerang wanita tapi juga pria. Alasannya, kaum Adam memiliki sedikit hormon estrogen dan struktur jaringan payudaranya sama dengan wanita.
Dr Awang mengungkapkan hasil penelitian di Yunani bahwa penyebab kanker payudara pria bisa terkait kuantitas orgasme saat berhubungan badan setiap bulannya. Pria yang jarang orgasme setiap bulannya akan semakin mudah terserang kanker payudara, katanya.
Orgasme dibutuhkan untuk mencegah kanker payudara karena frekuensi orgasme diperkirakan berkaitan dengan tetosteron, yaitu hormon yang mengendalikan perilaku seksual pria. Bahkan, dalam buku British Journal of Cancer disebutkan bahwa anak sulung laki-laki punya kecenderungan mengidap kanker payudara lebih besar dibandingkan adik laki-lakinya.
"Karena wanita pada kelahiran pertama menghasilkan hormon estrogen yang tinggi ketimbang kelahiran selanjutnya sehingga banyak bayi laki-laki pertama lebih banyak mendapatkan hormon estrogen ketimbang adik laki-lakinya," ujarnya.
Gejala kanker payudara pada pria sama dengan wanita, yaitu dengan timbulnya benjolan yang kadang disertai rasa nyeri, terjadinya perubahan bentuk dan warna pada puting payudara.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara tersebut, tutur Awang Joenani, antar lain herediter atau keturunan dan iritasi yaitu keberishan payudara yang tidak terjaga. "Jadi bukan hanya wanita yang harus menjaga kebersihan payudaranya, terutama untuk pakaian dalam pria juga perlu menjaganya agar tetap bersih dan terjaga, " ujarnya.
Awang mengungkapkan, sampai kini sudah ada tiga pria yang mengidap kanker payudara, salah satunya di Semarang. Belum jelas siapa pria semarang yang mengidap penyakit yang biasanya di derita oleh wanita itu. Beberapa sumber mengungkapkan, pria yang kena kanker payudara karena ia memang tak harmonis dalam hubungan rumah tangganya. Jadi kemungkinan bisa orgasme setiap bulannya memang jarang. Malah, dalam satu bulan mungkin tidak berhubungan seks sama sekali.
Menurut Dokter Awang, sampai kini belum ditemukan penyebab utama kanker payudra sehingga obat-obatan yang diberikan tidak banyak membantu proses penyembuhan, meski jika diperlukan akan dilakukan operasi.
Meskipun demikian, saat ini ditemukan teknik baru operasi kanker payudara, yaitu pembedahan hanya dilakukan pada bagian yang diduga mengidap sel-sel kanker sehingga tidak perlu lagi membuang seluruh payudara.
sumber : Tabloid X-Hot 2001
Dokter Awang Joenani di samarinda mengatakan, hasil penelitian menunjukkkan kanker payudara tidak hanya menyerang wanita tapi juga pria. Alasannya, kaum Adam memiliki sedikit hormon estrogen dan struktur jaringan payudaranya sama dengan wanita.
Dr Awang mengungkapkan hasil penelitian di Yunani bahwa penyebab kanker payudara pria bisa terkait kuantitas orgasme saat berhubungan badan setiap bulannya. Pria yang jarang orgasme setiap bulannya akan semakin mudah terserang kanker payudara, katanya.
Orgasme dibutuhkan untuk mencegah kanker payudara karena frekuensi orgasme diperkirakan berkaitan dengan tetosteron, yaitu hormon yang mengendalikan perilaku seksual pria. Bahkan, dalam buku British Journal of Cancer disebutkan bahwa anak sulung laki-laki punya kecenderungan mengidap kanker payudara lebih besar dibandingkan adik laki-lakinya.
"Karena wanita pada kelahiran pertama menghasilkan hormon estrogen yang tinggi ketimbang kelahiran selanjutnya sehingga banyak bayi laki-laki pertama lebih banyak mendapatkan hormon estrogen ketimbang adik laki-lakinya," ujarnya.
Gejala kanker payudara pada pria sama dengan wanita, yaitu dengan timbulnya benjolan yang kadang disertai rasa nyeri, terjadinya perubahan bentuk dan warna pada puting payudara.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara tersebut, tutur Awang Joenani, antar lain herediter atau keturunan dan iritasi yaitu keberishan payudara yang tidak terjaga. "Jadi bukan hanya wanita yang harus menjaga kebersihan payudaranya, terutama untuk pakaian dalam pria juga perlu menjaganya agar tetap bersih dan terjaga, " ujarnya.
Awang mengungkapkan, sampai kini sudah ada tiga pria yang mengidap kanker payudara, salah satunya di Semarang. Belum jelas siapa pria semarang yang mengidap penyakit yang biasanya di derita oleh wanita itu. Beberapa sumber mengungkapkan, pria yang kena kanker payudara karena ia memang tak harmonis dalam hubungan rumah tangganya. Jadi kemungkinan bisa orgasme setiap bulannya memang jarang. Malah, dalam satu bulan mungkin tidak berhubungan seks sama sekali.
Menurut Dokter Awang, sampai kini belum ditemukan penyebab utama kanker payudra sehingga obat-obatan yang diberikan tidak banyak membantu proses penyembuhan, meski jika diperlukan akan dilakukan operasi.
Meskipun demikian, saat ini ditemukan teknik baru operasi kanker payudara, yaitu pembedahan hanya dilakukan pada bagian yang diduga mengidap sel-sel kanker sehingga tidak perlu lagi membuang seluruh payudara.
sumber : Tabloid X-Hot 2001
No comments:
Post a Comment