Penemuan terbaru di Amerika mengenai 'pemeliharaan' penis. Para ahli penelitian di Amerika kini telah menemukan cara mengenai 'permak' alat kelamin pria, baik itu itu untuk memperbesar maupun pengobatannya. tentu saja kabar ini sangat menggembirakan bagi para pria yang selama ini tidak puas dengan ukuran bentuk penisnya.
Selama ini teraphy alat kelamin hanya dikenal melalui pengobatan tradisonal terutama di Asia termasuk di Indonesia. Kini telah ditemukan tekhnologi ini di Amerika, maka semakin meningkatkan optimisme di kalangan pria yang menginginkan alat vitalnya sempurna.
"Penis" memang organ yang paling vital bagi pria. Bila mengalami kecelakaan atau organ ini mengalami masalah, maka berbagai usaha dilakukan agar alat tersebut dapat disempurnakan. Dan kesempurnaan inilah yang kini sedang diusahakan para ilmuwan.
Para ilmuwan yakin mereka telah menemukan cara yang aman dan lebih efektif untuk meningkatkan ukuran penis pria. Cara ini didapatkan ketika para peneliti Amerika tersebut berhasil memasang penis pada seekor kelinci. Penis yang dipasang pada kelinci tersebut ternyata bisa digunakan untuk penetrasi, sanggama dan menghasilkan sperma. Dan ini nampaknya akan bisa digunakan pada manusia. Penemuan ini meningkatkan harapan untuk merawat balita yang sejak lahir memiliki penis yang tidak sempurna atau mereka yang penisnya rusak karena kecelakaan. Bisa juga membantu para pria yang ingin penisnya diperbesarkan. Para peneliti itu awalnyamenumbuhkan jaringan penis di laboratorium yang selanjutnya dengan operasi dipasangkan pada kelinci tersebut.
Dr Anthony Atala dan rekan-rekannya di Sekolah Kedokteran Harvard mengambil contoh dari otot penis dan jaringan erektil. Para ilmuwan kemudian memindahkan jaringan erektil dari 20 penis kelinci dan menggantinya dengan jaringan yang sudah direkayasa.
Karena jaringan-jaringan itu ditumbuhkan dari sel-sel kelinci itu sendiri, maka tidak ada penolakan terhadap kekebalan tubuh. Kelinci-kelinci itu lalu diletakkan di kandang dengan kelinci betina. Ternyata kelinci jantan bisa menggunakan penisnya untuk melakukan fungsi seksual. Menurut Dr Anthony dalam New Scientist, kelinci tersebut dapat melakukan bersenggama, penetrasi dan menghasilkan sperma.
Meskipun penerapan hal ini pada manusia nampaknya masih membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi para ilmuwan masih terus berusaha agar dapat membuat penis dengan utuh. Mereka menganggap bahwa bagian ini merupakan organ yang paling sulit untuk ditumbuhkan di laboratorium karena sangat kompleks. Namun, mereka mengingatkan bahwa prosedur ini mungkin tidak bisa ditarapkan pada wanita yang ingin menjadi pria. Karena jelas sel wanita sangat berbeda dengan sel pria.
Seperti yang kita ketahui, sekarang penis yang diperbesar dengan suntikan sel-sel lemak atau menarik bagian dari organ itu yang menyusut ke tubuh. Metode ini oleh beberapa orang dianggap sebagai perbuatan yang kasar dan tidak selalu berhasil. Sehingga membuat para ilmuwan untuk terus berpikir menemukan cara yang terbaik dan tidak mengundang resiko.
Selama ini teraphy alat kelamin hanya dikenal melalui pengobatan tradisonal terutama di Asia termasuk di Indonesia. Kini telah ditemukan tekhnologi ini di Amerika, maka semakin meningkatkan optimisme di kalangan pria yang menginginkan alat vitalnya sempurna.
"Penis" memang organ yang paling vital bagi pria. Bila mengalami kecelakaan atau organ ini mengalami masalah, maka berbagai usaha dilakukan agar alat tersebut dapat disempurnakan. Dan kesempurnaan inilah yang kini sedang diusahakan para ilmuwan.
Para ilmuwan yakin mereka telah menemukan cara yang aman dan lebih efektif untuk meningkatkan ukuran penis pria. Cara ini didapatkan ketika para peneliti Amerika tersebut berhasil memasang penis pada seekor kelinci. Penis yang dipasang pada kelinci tersebut ternyata bisa digunakan untuk penetrasi, sanggama dan menghasilkan sperma. Dan ini nampaknya akan bisa digunakan pada manusia. Penemuan ini meningkatkan harapan untuk merawat balita yang sejak lahir memiliki penis yang tidak sempurna atau mereka yang penisnya rusak karena kecelakaan. Bisa juga membantu para pria yang ingin penisnya diperbesarkan. Para peneliti itu awalnyamenumbuhkan jaringan penis di laboratorium yang selanjutnya dengan operasi dipasangkan pada kelinci tersebut.
Dr Anthony Atala dan rekan-rekannya di Sekolah Kedokteran Harvard mengambil contoh dari otot penis dan jaringan erektil. Para ilmuwan kemudian memindahkan jaringan erektil dari 20 penis kelinci dan menggantinya dengan jaringan yang sudah direkayasa.
Karena jaringan-jaringan itu ditumbuhkan dari sel-sel kelinci itu sendiri, maka tidak ada penolakan terhadap kekebalan tubuh. Kelinci-kelinci itu lalu diletakkan di kandang dengan kelinci betina. Ternyata kelinci jantan bisa menggunakan penisnya untuk melakukan fungsi seksual. Menurut Dr Anthony dalam New Scientist, kelinci tersebut dapat melakukan bersenggama, penetrasi dan menghasilkan sperma.
Meskipun penerapan hal ini pada manusia nampaknya masih membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi para ilmuwan masih terus berusaha agar dapat membuat penis dengan utuh. Mereka menganggap bahwa bagian ini merupakan organ yang paling sulit untuk ditumbuhkan di laboratorium karena sangat kompleks. Namun, mereka mengingatkan bahwa prosedur ini mungkin tidak bisa ditarapkan pada wanita yang ingin menjadi pria. Karena jelas sel wanita sangat berbeda dengan sel pria.
Seperti yang kita ketahui, sekarang penis yang diperbesar dengan suntikan sel-sel lemak atau menarik bagian dari organ itu yang menyusut ke tubuh. Metode ini oleh beberapa orang dianggap sebagai perbuatan yang kasar dan tidak selalu berhasil. Sehingga membuat para ilmuwan untuk terus berpikir menemukan cara yang terbaik dan tidak mengundang resiko.
No comments:
Post a Comment