Tanya :
Begini Bu dokter, sekitar 3 bulan lalu saya bertengkar dan sempat terjadi clash fisik dengan isteri saya. Setelah kejadian tersebut isteri saya sampai sekarang ngak mau lagi melakukan hubungan intim. Katanya masih trauma, bagaimana ya? Padahal sumber keributan tersebut bukan dari saya saja, artinya dia juga salah. Yang kedua, setiap melakukan hubungan suami isteri (dulu), dia selalu minta klitorisnya dirangsang dulu sampai keluar, baru setelah itu hubungan yang sesunguhnya dimulai, normal ngak sih? Ketiga, gimana nyampein ke dia mengenai variasi dan improvisasi hubungan intim, soalnya selama ini hubungan pasutri kami ya begitu-begitu saja. nak ada variasi, kayaknya kalau di ajak ngobrol kesitu selalu menghindar dech! Tolong ya Bu, terima kasih jawabannya. (W, Bojonegoro)
Jawab :
Mas W, mungkin isteri anda mengalami kehilangan dorongan seksual. Biasanya hal ini diawali dengan mengurangnya frekuensi hubungan intim atau gangguan seksualitas seperti disfunsi orgasme, disfungsi ereksi dan sebagainya. Biasanya penderita ini akan mudah sekali tertekan, emosional, sensitif, terutama sekali menyangkut masalah seks. Sayangnya saya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan pertengkaran anda dan istri sehinggaterjadi hilangnya dorongan seksual pas istri Anda. Namun pada intinya, penderita hilangnya dorongan seks biasanya juga jarang sekali memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.
Dari cerita Anda, besar kemungkinan istri Anda mengalami hilangnya dorongan seks pada tingkat sekunder. Penderita ini pernah mengalami kehidupan atau dorongan seks yang normal, namun ditengah jalan ia mengalami kehilangan dorongan seks dan ini disebabkan oleh dua faktor, fisik dan psikis.
Faktor fisik bisa terjadi karena penyakit seperti jantung, patu-patu, hati, ginjal, dan sebagainya. Nah untuk faktor psikis, biasanya disebabkan oleh pengalaman seksual yang tidak menyenangkan sehingga menjadi stress, tetekan hingga mengalami disfunsi orgasme.
Kegagalan-kegagalan inilah yang mengakibatkan kecewa. Pertengkaran Anda dan Istri mungkin sangat menguncang dirinya hingga akhirnya ia tidak berminat lagi berhubungan intim dengan Anda.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk berkomunikasi, saling mengungkapkan ras dan pikiran. cari waktu yang tepat dimana Anda dan Istri dalam kondisis santai dan dia sudah mulai nyaman duduk di samping anda. Bila suasana kurang tenang, Anda berdua bisa saling salah paham dan menambah runyam suasana.
Segeralah ketahui penyebab utamanya, setelah itu, segeralah tentukan langkah penanganannya. Cobalah untuk saling mengerti dan bersabar. Sudah barang tentu Anda butuh waktu untuk itu. Percayalah pada sebuah proses.
O ya, satu hal lagi, wanita memiliki beberapa titik rangsangan. Seorang wanita dapat mengalami orgasme bila titik rangsangnya itu di stimuli dengan baik. Mungkin istri anda lebih menyukai stimuli rangsangan di bagian klitoris.
Mengingat wanita lebih lama menerima rangsangan, jadi wajar saja bila pria memberi porsi lebih dulu pada pasangannya untuk menstimuli, namun bila hampir sampai, segera ganti peran Anda sesuai dengan perjanjian bersama. Karena itu cobalah untuk membuat pola hubungan yang baik dimana saling pengertian saling memberi dan menerima mendapat porsi yang sama antara Anda dan Istri. Demikian Sarannya semoga berguna.
Sumber: Tabloid X-Hot (asuhan dr Rista)
Begini Bu dokter, sekitar 3 bulan lalu saya bertengkar dan sempat terjadi clash fisik dengan isteri saya. Setelah kejadian tersebut isteri saya sampai sekarang ngak mau lagi melakukan hubungan intim. Katanya masih trauma, bagaimana ya? Padahal sumber keributan tersebut bukan dari saya saja, artinya dia juga salah. Yang kedua, setiap melakukan hubungan suami isteri (dulu), dia selalu minta klitorisnya dirangsang dulu sampai keluar, baru setelah itu hubungan yang sesunguhnya dimulai, normal ngak sih? Ketiga, gimana nyampein ke dia mengenai variasi dan improvisasi hubungan intim, soalnya selama ini hubungan pasutri kami ya begitu-begitu saja. nak ada variasi, kayaknya kalau di ajak ngobrol kesitu selalu menghindar dech! Tolong ya Bu, terima kasih jawabannya. (W, Bojonegoro)
Jawab :
Mas W, mungkin isteri anda mengalami kehilangan dorongan seksual. Biasanya hal ini diawali dengan mengurangnya frekuensi hubungan intim atau gangguan seksualitas seperti disfunsi orgasme, disfungsi ereksi dan sebagainya. Biasanya penderita ini akan mudah sekali tertekan, emosional, sensitif, terutama sekali menyangkut masalah seks. Sayangnya saya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan pertengkaran anda dan istri sehinggaterjadi hilangnya dorongan seksual pas istri Anda. Namun pada intinya, penderita hilangnya dorongan seks biasanya juga jarang sekali memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.
Dari cerita Anda, besar kemungkinan istri Anda mengalami hilangnya dorongan seks pada tingkat sekunder. Penderita ini pernah mengalami kehidupan atau dorongan seks yang normal, namun ditengah jalan ia mengalami kehilangan dorongan seks dan ini disebabkan oleh dua faktor, fisik dan psikis.
Faktor fisik bisa terjadi karena penyakit seperti jantung, patu-patu, hati, ginjal, dan sebagainya. Nah untuk faktor psikis, biasanya disebabkan oleh pengalaman seksual yang tidak menyenangkan sehingga menjadi stress, tetekan hingga mengalami disfunsi orgasme.
Kegagalan-kegagalan inilah yang mengakibatkan kecewa. Pertengkaran Anda dan Istri mungkin sangat menguncang dirinya hingga akhirnya ia tidak berminat lagi berhubungan intim dengan Anda.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk berkomunikasi, saling mengungkapkan ras dan pikiran. cari waktu yang tepat dimana Anda dan Istri dalam kondisis santai dan dia sudah mulai nyaman duduk di samping anda. Bila suasana kurang tenang, Anda berdua bisa saling salah paham dan menambah runyam suasana.
Segeralah ketahui penyebab utamanya, setelah itu, segeralah tentukan langkah penanganannya. Cobalah untuk saling mengerti dan bersabar. Sudah barang tentu Anda butuh waktu untuk itu. Percayalah pada sebuah proses.
O ya, satu hal lagi, wanita memiliki beberapa titik rangsangan. Seorang wanita dapat mengalami orgasme bila titik rangsangnya itu di stimuli dengan baik. Mungkin istri anda lebih menyukai stimuli rangsangan di bagian klitoris.
Mengingat wanita lebih lama menerima rangsangan, jadi wajar saja bila pria memberi porsi lebih dulu pada pasangannya untuk menstimuli, namun bila hampir sampai, segera ganti peran Anda sesuai dengan perjanjian bersama. Karena itu cobalah untuk membuat pola hubungan yang baik dimana saling pengertian saling memberi dan menerima mendapat porsi yang sama antara Anda dan Istri. Demikian Sarannya semoga berguna.
Sumber: Tabloid X-Hot (asuhan dr Rista)
No comments:
Post a Comment