Pernahkah terbayang hanya dengan meng-klik link anda akan mendapatkan uang?? Menakjubkan.. sebuah jalan baru untuk meraup uang via internet Temukan jawabannya disini

Friday, May 30, 2008

Masturbasi dan Onani

Sudah pernah dengar kalau 80% wanita lajang & 94% pria lajang mengaku melakukan masturbasi? Itu kata survey di negeri Paman sam sana. Bagaimana dengan pria dan wanita yang telah menikah? Jangan salah, mereka juga suka melakukannya! Terbukti 68% wanita mengaku tetap melanjutkan aktivitas ini secara berkala. Sedangkan jumlah prianya jauh lebih tinggi, yaitu 72%! Wow! Sentuhan atau rangsangan yang diberikan pada alat kelamin dengan tujuan memberi kepuasan pada diri sendiri inilah yang biasanya disebut dengan masturbasi atau onani (self stimulating). Aktifitas 'privat' yang sampai sekarang masih memunculkan kontroversi ini dilakukan oleh 'pelaku' nya dengan motif yang beragam.

Para lajang umumnya menuturkan kalau ini adalah 'tindakan' paling aman untuk menyalurkan hasrat seksual mereka. Ketimbang mereka melampiaskannya kepada pasangan 'tidak resmi' dengan resiko tertular penyakit STD's. Apa komentar pria lajang tentang aktivitas ini: Agung, 30, Wartawan. "Saya lebih memilih melakukan onani daripada harus melakukan seks bebas.

Selain oleh agama dilarang, seks bebas itu rawan tertular penyakit kelamin…saya jadi ngeri". Theo, 29, Marketing Staff. "Onani sesekali memang perlu dilakukan, apalagi jika melakukannya saat tubuh sedang dilanda penat dan stres…setelah itu tubuh dan pikiran bisa kembali segar". Akbar, 30, Wiraswasta. "Saya sering melakukan onani hanya jika benar-benar sudah tidak tahan saja. Melampiaskannya kepada wanita lain? Tidak deh… saya tidak mau mengorbankan kesehatan saya hanya karena ingin melepaskan hasrat seksual". Tidak semua orang bisa melakukan seks bebas tanpa perasaan bersalah dan beban. Jadi, ketika gairah seks para lajang ini terus meningkat, maka dipilihlah masturbasi dan onani sebagai cara untuk melampiaskannya.

Lalu, bagaimana dengan yang sudah menikah? Apakah alasan mereka melakukannya? Apa komentar yang sudah menikah: Ratna, 27, Restaurant Manager. "Dengan self stimulating, sensivitas di area genital saya jadi bisa 'diukur'. Sehingga pada saat bercinta dengan suami, saya lebih bisa mengarahkan besarnya 'tekanan' yang akan diberikan olehnya". Teddy, 29, System Engineer. "Sebelum bercinta dengan istri, saya selalu mengawalinya dengan onani. Tujuannya adalah agar 'permainan' kami nantinya bisa lebih panjang….lagipula onani itu bisa menjauhkan kaum pria dari 'si Edi' (ejakusai dini, red.)…lho". Bobby, 30, Design Grafis. "Dengan onani saya lebih bisa mengendalikan diri sendiri sehingga terbiasa dengan 'ritme'nya. Ternyata cara ini lebih memudahkan saya saat bercinta dengan istri…".

Bagaimana masturbasi dan onani dilihat dari sisi medis? Asal dilakukan dengan cara yang higienis, artinya tubuh terutama tangan serta alat bantu seks (sex toys) dalam kondisi bersih, self stimulating tergolong aman. Tapi tetap waspada akan kemungkinan lecet atau luka/infeksi akibat iritasi.

Namun perlu diingat, tukar-menukar sarana masturbasi dengan orang lain sama risikonya dengan bertukar-tukar pasangan dalam hubungan seksual! Adakah sisi buruk dari masturbasi atau onani? Meskipun tidak semua 'pelaku' self stimulating mengalaminya, tapi kebanyakan dari mereka cenderung egois dan kurang memperhatikan keinginan serta kepuasan pasangannya.

Kasus ini banyak terjadi terutama pada kaum pria. Sedangkan pada wanita yang sering melakukan masturbasi dikhawatirkan akan kesulitan menyesuaikan diri ketika berhubungan seks setelah menikah. Karena, masturbasi bagi wanita cenderung dipusatkan pada perangsangan klitoris, padahal dalam berhubungan seks, vagina-lah yang lebih berperan.

Sumber: dari berbagai sumber